Page 3 - Dasar-Dasar Pengelasan (Modul Pembelajaran CoE)
P. 3

Kata Pengantar




                                         Sejak  pertengahan  tahun  1990-an,  kemitraan antara SMK  dan  DU/DI  telah
                                         menjadi  salah  satu fokus utama dari kebijakan  pembangunan  Pendidikan
                                         Kejuruan  di  Indonesia.  Landasan  paradigmatik  di  belakang  hal  ini  adalah
                                         konsep  link  and  match yang  bertitikberat pada keselarasan dan relevansi
                                         antara SMK dengan perkembangan pasar kerja dan DU/DI. Salah satu strategi
                                         untuk menerapkan konsep link and match adalah Pendidikan Sistem Ganda
                                         yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah
                                         dan  program  penguasaan  keahlian yang  diperoleh  melalui  kegiatan  bekerja
                                         langsung di dunia kerja, untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
                                         tertentu. PSG merupakan strategi proaktif yang mendekatkan peserta didik ke
                                         dunia  kerja. Saat ini,  keterlibatan DU/DI dalam pembangunan  Pendidikan
                                         Kejuruan  secara  sistematis, aktif,  dan  efektif makin  mendesak untuk
                                         dilaksanakan.  Pendidikan  Kejuruan  masih  sering dianggap belum  bisa
                                         memenuhi kebutuhan DU/DI dan oleh sebab itu kurang relevan1. Selain perlu
                                         berorientasi  pada  perkembangan  ekonomi  makro  serta  kebijakan
                                         pembangunan nasional, Pendidikan Kejuruan makin dituntut untuk mencetak
                                         lulusan  yang  memiliki  kompetensi selaras dengan  dinamika DU/DI sebagai
                                         penyedia lapangan kerja.
                                         Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk menyelaraskan Pendidikan Kejuruan
                                         dengan  kebutuhan  DU/DI umumnya  dapat  dikategorikan  menjadi:  (i)
                                         pengembangan/pemetaan  kompetensi;  (ii)  pelaksanaan  pembelajaran;  dan
                                         (iii) evaluasi hasil pembelajaran.

                                         Program Bantuan Penyelarasan Kerja Sama Industri bidang Pengelasan 2018
                                         ini  merupakan  manifestasi dari  upaya  Direktorat  untuk  membentuk  dan
                                         mempersiapkan lulusan SMK yang memiliki kompetensi keahlian yang unggul
                                         sehingga siap untuk bekerja dan terserap industri. Program ini secara spesifik
                                         ingin  membekali  peserta  didik  SMK  agar  mampu  dan  ahli  dalam  bidang
                                         keahlian pengelasan. Program ini muaranya adalah ter-standarisasinya siswa
                                         SMK dengan sertifikasi pada level II . Sasaran dari kegiatan ini berjumlah 1000
                                         siswa  yang  tersebar  di  25  sekolah  sasaran.  Program  ini  didahului  dengan
                                         dilakukannya pelatihan  kepada guru-guru. Dari  keahlian yang  didapat oleh
                                         guru-guru ini kemudian dilakukan diseminasi kepada peserta didik di setiap
                                         sekolah masing-masing.
                                         Program  kerja ini  memiliki  implikasi  yang  sangat  positif baik  dalam  hal
                                         penguatan kompetensi siswa maupun guru. Pada akhirnya harapan ke depan,
                                         tidak  hanya dalam  bidang  pengelasan saja yang  akan  di  ekstensifikasi dan
                                         dilakukan  masifikasi  standarisasi  keahlian.  Bidang  lain  pun  akan  terus
                                         dikembangkan sehingga para siswa bisa tersertifikasi dan secara otomatis akan
                                         dilirik  oleh  industri.  Sebaliknya pula, Industri  ke depannya juga akan
                                         berkolaborasi  untuk  memajukan  pendidikan  kejuruan  di  Indonesia  untuk
                                         mewujudkan masa depan vokasi di Indonesia yang lebih baik.




                                                                                 Jakarta, 28 November 2018





                                                                                         Dr. Ir. Bakrun, MM















                              http://hsusanto.blogspot.com
   1   2   3   4   5   6   7   8