Page 23 - Dasar-Dasar Pengelasan (Modul Pembelajaran CoE)
P. 23
___________________ ___________________
2. Direct Current electrode positive Polarity (DCEP)
Ujung elektroda di sini bermuatan ion positif (+), sedangkan benda kerjanya
bermuatan elektron (-). Pada proses ini benturan ionisasi terjadi di ujung elektroda,
sehingga ujung elekdrota tersebut terkena beban panas yang tinggi. Proses ini baik
untuk pengerjaan pelat tipis dan logam yang tidak tahap panas tinggi.
b. Busur Listrik Arus Rangga (AC)
jenis busur listrik ini bersifat tidak stabil. Pengamatan menunjukkan, bahwa dalam 1
periode atau satu bukit dan satu lembah. Busur listrik terjadi pada saat tegangan
mencapai tegangan nyala. Nyala busur maksimum (terbesar) terjadi pada saat
tegangan mencapai titik puncak. Setelah itu tegangan mengecil, busur listrik juga
mengecil, dan akhirnya padam di titik nol. Setelah titik nol dilewati, tegangan naik
kembali, busur menyala lagi ketika tegangan nyala dicapai, menjadi maksimum,
mengecil, padam dan seterusnya.
Syarat agar penyalaan busur mudah terjadi ialah sesaat sebelum dan sesudah titik nol
(titik padam) tersedia cukup ion (gas yang terionisasi).
Busur listrik arus rangga ini banyak dipakai pada mesin las WIG berarus rangga untuk
pengelasan logam-logam ringan, misalnya aluminium, di mana frekuensi tinggi yang
dibangkitkan oleh sebuah generator impuls digunakan untuk membantu penyalaan
awal dan penyalaan berulang.
16 | P e n d a h u l u a n
http://hsusanto.blogspot.com